ilustrasi |
Mandailing di bawah pendudukan Chola dari India:
Pada abad ke-10, Rajendra dari Kerajaan Chola di Koromandel, selatan anak benua India, memindahkan pusat pemerintahannya di Mandailing ke daerah Hang Chola (Angkola) atau Gangaikonda Cholapuram. Rajendra Chola I (bahasa Tamil: முதலாம் இராஜேந்திர சோழன்) adalah putra Rajaraja Chola I. Ia menjadi raja Chola pada tahun 1014. Selama kekuasaannya, ia memperluas wilayah kerajaan hingga ke tepi Sungai Gangga di utara, Burma, Kepulauan Andaman dan Nikobar, Lakshadweep, Maladewa, menaklukan Sriwijaya (Sumatra, Jawa dan Semenanjung Malaya di Asia Tenggara), dan Kepulauan Pegu. Ia menaklukan Mahipala, raja Pala dari Benggala dan Bihar, dan untuk mengenang kemenangannya ia membangun ibukota barunya yang disebut Gangaikonda Cholapuram. Rajendra adalah raja India pertama yang membawa angkatan bersenjatanya ke luar negeri. Ia juga membangun kuil untuk Siwa di Gangaikonda Cholapuram. (https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Mandahiling)
Lihat:
1. Peta potensi tambang di Humbang Hasundutan: http://pinapannews.blogspot.com/2018/02/peta-potensi-tambang-emas-dolok-pinapan.html
2. Ekspansi Pagayuyung ke Sumatera Utara: https://sites.google.com/site/muslimjawiperca/masa-islam-aceh/ekspansipagaruyung
3. Sejarah tambang emas di Indonesia: https://www.geologinesia.com/2016/12/sejarah-penambangan-emas-di-indonesia.html
4. Peta potensi tambang di Indonesia: https://www.plengdut.com/potensi-sumber-daya-tambang-di-indonesia/174/
5. Ladang emas ditemukan di Pahae, Tapanuli Utara: https://ekonomi.bisnis.com/read/20130827/44/159008/ladang-emas-ditemukan-di-pahae-tapanuli-utara
6. Potensi tambang emas di Garoga, Tapnuli Utara: http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2017/02/09/282531/antam-eksplorasi-emas-di-garoga-taput/
SERE DO HAPE TANO MANDAILING ON
Ungkapan kalimat yang sering terdengar sejak zaman dahulu yakni "Sere Do Hape Tano Mandailing On".. ungkapan kalimat ini di konotasikan menggambarkan wilayah geografis Mandailing yang sangat subur dan kaya akan potensi alamnya.
Semula banyak orang mengartikan kata "Sere" dalam kalimat diatas yang menggambarkan kesuburan tanah mandailing dengan hasil pertanian yang berlimpah ruah. juga keberadaan sungai Batang Gadis dan Sugai Batang Natal banyak mengandung butiran biji biji emas yang dijadikan masyarakat sebagai cadangan darurat atau alternatif usaha apabila sewaktu waktu harga hasil pertanian dan perkebunan tidak mencukupi atau puso.
Kemudian diwilayah Mandailing terdapat ratusan lubang lubang tambang peninggalan belanda yang mencapai ratusan bahkan ribuan meter ke dalam tanah, dahulu masyakat mandailing tidak mengetahui bahwa didalam batu batuan gunung itu banyakmengandung biji biji emas,
Berdasarkan keterangan dari orang orang tua bahwa alasan pihak belanda dahulu membuat lobang lobang mencapai ribuan meter kedalam tanah adalah sebagai tempat perlindungan dan persembunyian bagi masyarakat apabila sewaktu waktu ada serangan musuh dari luar. dan masyarakatpun ikut membantu membuat lubang dan batu batuan lubang tersebut diangkut dengan pedati ke natal dengan alasan akan di kirim ke belanda memakai kapal laut karena di belanda tidak cukup batu batuan untuk pembangunan. ternyata batu batuan yang di angkut oleh belanda itu adalah batu batuan yang mengandung biji emas.
Sikitar tahun 2000 an banyak putra putri mandailing yang merantau mengadu nasib ke tanah jawa, yang kebetulan salah seorang ada yang membuka warung kelontong di daerah pongkor jawa barat, di daerah pongkor banyak penduduk mempunyai usaha tambang emas dengan membuat lubang mencapai ribuan meter kebawah tanah dan mengolah batu batuan gunung untuk mendapatkan biji emas, putra mandailing yang berjualan di pongkor melihat batu batuan tambang yang mengandung emas tersebut dan dia berpikir kalau batu batuan itu sama persis dengan batu batuan di mandailing yaitu daerah huta bargot, lalu dia mengajak beberapa orang dari pongkor yang berpengalaman mencoba membuka tambang di wilayah hutabargot.. Ternyata hasilnya batu batuan gunung diwilayah hutabargot mengadung biji biii emas yang akhirnya masyakat mandailing beramai ramai membuka lubang tambang emas di hutabargot. berdasarkan wawancara dari pengalaman pengalaman penambang di hutabargot mereka sering mendapatkan emas dari 1 (satu) goni = 50 (limapuluh)kg batu tambang sering mendapatkan emas diatas 1 (ons) bahkan sampai lebih 1 kg emas per karung batu,
Setelah masyarakat mengetahui batu batuan dimandailing mengadung biji emas masyarakatpun menyebar melakukan penambangan penambangan yang tidak jarang dilihat mulai dari muara sipongi, ulupungkut, daerah kotanopan, hutabargot, naga juang, batang natal, lingga bayu, ranto baik, sinunukan, batahan dll
Ternyata kalimat "Sere do hape mandailing on" terjawab sudah.. Namun yang menjadi tantangan bagi masyarakat mandailing adalah peningkatan kwalitas SDM nya sehingga kekayaan alam mandailing dapat dinikmati oleh masyarakat mandailing itu sendiri.. (sumber)
Lihat di sini |
0 komentar:
Posting Komentar